ISTANA WALI NANGGROUE |
RUMAH GUBUK RAKYAT ACEH |
Mengikuti perkembangan Aceh terutama dalam kurun waktu
7 tahun terakhir ini sangat menarik terutama
dalam hal kepemimpinan dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemda Aceh.
Kalau kita duduk di warung kopi atau di mana tempat masyarakat berkumpul kita
sering mendengar nada-nada miring mis:
nyan cok ureung droue teuh yang duek (Orang aceh sendiri yang memimpin)
artinya apa? Masyarakat kita belum puas atau merasa belum adil atas
kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh pemimpin Aceh selama ini memang ada yang
mengapresiasi seperti JKA namun itu masih kecil atau porsi kepuasannya lebih
sedikit dari pada kesenjangan itu sendiri.
Dalam membuat perencanaan menurut
saya pemerintah kita terlalu tinggi yang ingin di capai, di masa pemerintahan
Irwandi misalya: seulawah air yang akhirnya kandas,pelabuhan bebas Sabang yang
hannya mengimpor mobil bekas, yang tidak menyentuh langsung masyarakat bawah,
memang ada prestasinya yaitu JKA ini memang harus kita apresiasi, di masa
pemerintahan sekarang saya belum melihat gebrakan-gebrakan yang brilian, saya
hannya melihat pemerintahan ZIKIR masih sebatas menjalankan roda pemerintahan
regular saja minimal yang terlihat ke public,
tetapi kita masih berharap sisa pemerintahan sekarang untuk melakukan
terobosan-terobosan yang menyentuh hajat rakyat Aceh pada umumnya tidak perlu
muluk-muluk karena masyarakat aceh pada umumnya petani dan pedagang kecil jadi
berorentasi pada itu pemerintah cukup melakukan skala preoritasnya pada bidang
pertanian misalnya perbaikan irigasi dan memperbaiki jalan-jalan yang
mengangkut hasil pertanian serta membantu UKM, saya kira itu jauh lebih penting
dari pada cet langet yang
ujung-ujungnya sulit untuk di capainya.
0 komentar: